Beberapa hari yang lalu, saya sempat melihat di timeline twitter saya kejadian di atas.
Seorang anak yang masih seumuran baru lulus SMP ngobrol sama Pak Walikotanya lewat media sosial menggunakan bahasa yang sangat kurang pantas? Ko' bisa ya kayak gitu?
Sudah hilangkah sebuah kesantunan dalam dirinya? Pantes aja ga diterima di sekolah yang didaftarkan.
Saya tau dia sedang dalam masalah karena tidak diterima di SMA yang diinginkan. Tapi ya ndak usahlah sampai begitu. Kalau mau buktikanlah dengan prestasi nak.
Saya sendiri juga mengalami masalah seperti ini, karena adik saya juga tidak bisa masuk di SMA favorit di kota. Tapi dia bisa mawas diri dan mencari sekolah lain yang sesuai dengan kualifikasinya.
Ga kebayang saya jadi orang tuanya.
Padahal sanksi sosial itu kadang lebih berat lho, apalagi jika diketahui oleh orang banyak dan menyangkut nama baik keluarga, apa ga kasihan sama orang tuanya?
Itu juga paling kalau ketemu langsung sama Pak Walikotanya juga ga berani bilang apa-apa.
Astaghfirullah. Semoga masih banyak di luar sana anak-anak yang masih menjaga sebuah kesantunan.
@ariffsetiawan