Tapi emang iya si, sering kejadian antara designer dengan developer, walaupun sekarang mungkin sudah berjibun yang namanya orang bisa desain dan bikin website.
Designer membuat sesuatu yang susah dibuat oleh developer atau bisa membutuhkan waktu yang lama untuk menyelesaikannya. Atau paling buruknya designer hanya membuat dalam bentuk Photoshop. Kalau kata orang Jawa bakal mindho gaweni iki buat developer. Sudah semestinya hasilnya harus hasil setengah jadi dan siap untuk diolah ke tahap development selanjutnya. Membuat desain sebuah website bukanlah seperti desain grafis, mungkin memang mengandung elemen grafis yang hampir sama, tapi berbeda.
Banyak sekali batasan-batasan yang harus diperhatikan. Misalnya saja masalah kompatibilitas browser, ukuran layar, device yang melakukan akses, dll.
Dunia website selalu berevolusi, saya kadang agak heran juga jika ada orang yang kerjaannya jadi web designer tapi tidak mengikuti perkembangan teknologi website. Agak aneh, seperti supir bis yang ga pernah belajar tentang mesin bis.
Trus musti gimana? Itu udah ada contohnya di artikel tadi.
Malah curhat, heheu. Ya intinya mah, konon katanya :
You can’t design something if you don’t truly understand how it works.
@ariffsetiawan