Sore ini saya membaca satu artikel menarik di sge yang ditulis oleh Vinnie Lauria, membahas tentang membangun sebuah komunitas di lingkungan startup. Mungkin dalam artikelnya menjelaskan tentang membangun komunitas dalam startupnya, nah kalau menurut saya, hal ini bisa dibalik juga. Ketika kita sudah mempunyai sebuah komunitas, maka kita juga bisa mengembangkan startup kita dari sana.
Mungkin seperti ini jadinya.
Dalam membangun sebuah startup satu hal penting yang harus diperhatikan adalah startup's goal is to help the community. Do that, and everything else will fall into place!
Ya karena sebuah komunitas itu sekarang bukan hanya sekumpulan orang saja, melainkan tentang hubungan orang-orang di dalamnya, ikatan tak tertulis dan mereka bisa menjadi orang marketingmu yang paling luar biasa. Melakukan semua pekerjaan dengan senang hati. (agak filosofis, hehe).
Selanjutnya, sebuah komunitas pasti membutuhkan sesuatu yang namanya organizer, orang yang memimpin dan atau menggerakkan komunitas itu. Maka hal yang bisa dilakukan dari sisi pemilik startup adalah memberikan `perhatian` kepada seorang `organizer` itu.
Satu lagi yang penting adalah kata² ini :
So put yourself out there. It’s definitely a great idea to be at communities where your user base hangs out, listen for what they want and the problems they’re currently having, and convert them to the dark side … your side.
Tapi tak selamanya untuk ikut dalam sebuah komunitas kita bakal menjalankannya dengan lancar, karena bakal membutuhkan manajemen waktu yang cukup sulit.
Ya, tapi dengan modal itu saya masih percaya dan optimis bahwa sebuah startup masih akan bisa berkembang dengan salah satu jalur ya komunitas ini.
Mari bersemangat! :D
@ariffsetiawan