Kebetulan saya sudah dua kali datang ke acara dimana ada Pak Ridwan Kamil yang menjadi salah satu pengisi acara atau sambutannya. Dari kedua acara itu Pak RK selalu bercerita mengenai Bandung dan akan dibagaimanakan si Bandung ini. Yaiyalah, beliau kan sekarang Walikota nya.
Yang pertama yaitu pas acara Grand Opening Outlive Setiabudi. Sekitar awal bulan Februari lalu. Beliau sedikit menceritakan tentang Program Peningkatan Happines Index Warga Kota Bandung. Menurutnya sebuah kota akan bisa maju jika warganya bahagia.
Lalu bagaimana indikasi warga yang bahagia? Banyak. Contoh simple nya seperti warga yang berbondong-bong secara sukarela untuk ikut bersama membangun kota dalam bentuk apapun. Baik dari hal kecil sampai besar.
Nah, di sinilah peran Pemkot untuk memfasilitasi dan atau mengkonversi apa yang ada dalam sebuah kota menjadi kebahagiaan warga. Termasuk salah satunya melakukan publikasi apa yang akan dilakukan pemerintah, di acara yang sebagian besar diikuti oleh warga. Kebetulan acara Outlive ini segmentasinya warga yang gemar melakukan aktivitas adventure.
Yang kedua yaitu pas acara Hackathon API Pemilu di BDV akhir minggu kemarin. Kali ini beliau menyinggung bagaimana Media Sosial dapat merevolusi Bandung, bahkan Indonesia.
Beliau memberikan satu contoh kasus ketika beliau berkunjung di salah satu daerah pinggiran Bandung.
Ketika itu ada seorang warga yang mengajak Pak RK ini dalam sebuah percakapan.
Warga : "Pak, saya sebenernya ga tau siapa bapak".
Pak RK : "Iya, kenapa Pak? Saya kan cuma profesional dan dosen".
Warga : "Tapi saya waktu pilkada kemarin saya milih bapak".
Pak RK : "Ko' bisa Pak?"
Warga : "Iya, soalnya anak saya yang di Jakarta nyuruh saya buat milih bapak saja, dia sudah lihat di internet soal bapak".
Pak RK : *tersenyum*
Dari percakapan singkat di atas, Pak RK menambahkan bahwa sekarang yang namanya teknologi informasi, terutama media sosial benar-benar harus dimanfaatkan untuk menggerakkan masyarakat, terutama kalangan menengah ke atas. Karena kalangan inilah yang bisa memberikan perubahan. Begitu tutur beliau.
Nah, bagaimana dengan kalangan bawah yang gaptek teknologi?
Masih ada anak-anak mereka atau saudara-saudara mereka generasi masa kini yang setiap hari pasti berkutat dengan teknologi. Oleh karena itu, bagaimana memanfaatkan teknologi untuk melakukan sebaran informasi inilah yang mau tidak mau harus dipelajari oleh pemerintah. Kalau tidak ya sudah, ga taulah mau berubah atau tidak Indonesia kita ini.
Itu salah satu contoh kecilnya saja. Masih banyak sekali hal-hal lain yang bisa dimanfaatkan dari adanya internet dan teknologi.
Kalau membahas hal seperti ini saya malah jadi inget ada salah satu Menteri yang nanya internet cepat buat apa? hehe. Ironi.
Mungkin itu dulu, ada tambahan? Thanks for reading :D
@ariffsetiawan