Mungkin dari semua individu yang membaca artikel ini, pasti punya yang namanya akun social media, yo ra?Tapi apakah kalian semua menyadari bahwa social media yang merupakan kumpulan dari banyak akun itu seperti memiliki sebuah perilaku?
Menurut saya, iya, perilaku itu dibentuk oleh masing-masing perilaku akun anggotanya tadi. Bentuknya sudah pasti berbeda-beda, bahkan beberapa akun yang dimiliki oleh satu orang yang sama pun bisa beda perilakunya. Saya sendiri pun demikian.
Itu baru akun pribadi, belum lagi jika megang akun brand tertentu atau bisnis.
Berdasarkan pengalaman saya pribadi yang juga megang akun pribadi dan brand, para pengguna akun social media itu seperti memiliki suatu tingkat perhatian pada suatu konten. Jika boleh diurutkan mungkin seperti ini :
- Ranah pribadi, misalnya konten tentang hal privasi, hal lucu yang dialami bersama teman, motivasi, quote,cinta, nikah, dll.
- Konten instansi terkait, bisa kampus, kantor atau konten-konten yang bersifat pemberitaan informatif.
- Konten yang berkaitan dengan hobi.
- Konten sosial, seperti adanya bencana, kebutuhan bantuan, sukarelawan, dll.
- Konten bisnis, termasuk penjualan, jasa, penawaran promo/diskon.
- Konten lainnya.
Nah, bagaimana jika kita memiliki bisnis dan ingin mendapatkan perhatian dari para pengguna social media?
Kita harus tell story, karena share saja belum cukup.
Itu menurut saya. Diasumsikan seperti itu karena sudah saya uji beberapa kali dari hasil share saya diberbagai media sosial, dan ternyata memang sebagian besar dari mereka bakal tidak aware secara langsung dengan apa yang kita tawarkan. Haruslah seperti ditanya dan diceritain satu per satu. Barulah mereka tau dan berkata "Owh.. it is a great idea, I like it and think it'll be very useful".
Bagaimana menurut kalian?
@ariffsetiawan