Akhir minggu kemarin, saya ada acara lagi di Jakarta. Kebetulan kali ini saya menggunakan jasa transportasi kereta api. Nah, di setiap stasiun kereta api yang besar biasanya banyak orang yang berseragam dan menyandang profesi sebagai seorang porter; seorang yang menjual jasa tenaga untuk membawakan barang bawaan penumpang dari pintu masuk stasiun hingga gerbong kereta atau sebaliknya.
Namanya menjual jasa pastinya ada upahnya dong. Di setiap stasiun ini ternyata emang ada yang namanya standar harga pemberian upah bagi porter. Contohnya : di Stasiun Bandung antara Rp 10.000 - Rp 20.000, sedangkan di Stasiun Gambir antara Rp 15.000 - Rp 20.000.
Wah, lumayan juga ya, pikir saya.
Kebetulan juga kemarin saya pertama kali menggunakan jasa porter ini, soalnya bawa kaos satu karung, belum nuker tiket + belum sarapan juga, padahal mau menghadapi Jakarta siang harinya (mulai lebay, haha).
Setelah barang sampai di atas gerbong, saya kasihlah itu Rp 10.000, tapi bapaknya minta tambahan. Saya kasih lagi uang 2 lembar Rp 2.000. Kemudian bapaknya tersenyum dan pamit meninggalkan gerbong.
Dengan jumlah pemasukan segitu sekali ngangkut barang berarti jika diakumulasi per hari kemudian per bulan, ternyata udah lumayan banget kan?
Misal sehari bapaknya bisa ngangkut barang 10 kali aja per hari bisa Rp 100.000, per bulan?
Rp 3.000.000 (asumsi bapaknya kerja non stop 30 hari).
Bagaimana menurut anda?
@ariffsetiawan