Akhirnya kisah perjalanku di Negeri Matador harus diakhiri. Kami berpamitan dengan Mr. Alfredo di Madrid Barajas Airport sekitar setengah jam sebelum keberangkatan.
Sepulang dari negeri Matador itu, saya sempat rehat beberapa hari di rumah, kemudian langsung mengikuti aktivitas sanggar lagi di minggu berikutnya.
Ternyata lagi rame bahas masalah Sekaten. Obrolan langsung merujuk ke kisah dari Gamelan Sekati yang dibunyikan setahun sekali dalam rangka Sekaten ini.
Ada yang berpendapat bahwa dulunya tradisi ditabuhnya gamelan ini dimulai dari masa Kerajaan Demak yang menggunakannya untuk menarik perhatian masyarakat sambil menyebarkan agama Islam, kemudian diwariskan turun-temurun hingga ke masa Kerajaan Mataram Islam, hingga kisah pembagiannya menjadi dua bagian ketika Matara pecah menjadi dua : Kasultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta.
Ya mungkin jika ingin melihat bagaimana sejarah sebenarnya akan sulit. Satu yang pasti, pembawa gamelan ini ke Kerajaan Demak adalah Raden Patah.
#100kata8 #Day25
@ariffsetiawan
Sepulang dari negeri Matador itu, saya sempat rehat beberapa hari di rumah, kemudian langsung mengikuti aktivitas sanggar lagi di minggu berikutnya.
Ternyata lagi rame bahas masalah Sekaten. Obrolan langsung merujuk ke kisah dari Gamelan Sekati yang dibunyikan setahun sekali dalam rangka Sekaten ini.
Ada yang berpendapat bahwa dulunya tradisi ditabuhnya gamelan ini dimulai dari masa Kerajaan Demak yang menggunakannya untuk menarik perhatian masyarakat sambil menyebarkan agama Islam, kemudian diwariskan turun-temurun hingga ke masa Kerajaan Mataram Islam, hingga kisah pembagiannya menjadi dua bagian ketika Matara pecah menjadi dua : Kasultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta.
Ya mungkin jika ingin melihat bagaimana sejarah sebenarnya akan sulit. Satu yang pasti, pembawa gamelan ini ke Kerajaan Demak adalah Raden Patah.
#100kata8 #Day25
@ariffsetiawan